skip to main
|
skip to sidebar
Ima Matul Pernah Jadi TKW, Staf Khusus Obama, Kini Bicara di Konvensi Capres Hillary Clinton
JAKARTA – Publik di dalam negeri sedang heboh membicarakan perempuan bernama Ima Matul Maisaroh, warga negara Indonesia yang dipercayakan bepidato dalam konvensi Partai Demokrat Amerika Serikat.
Konvensi Partai Demokrat sendiri digelar mulai 25-28 Juli di Wells Fargo Arena, Philadelphia, Pennsylvania.
Ima Matul Maisaroh adalah diaspora Indonesia yang saat ini sudah berkewarganegaraan AS dan tinggal di Los Angeles. Dia adalah “survivor” praktik perdagangan manusia dan saat ini aktif di LSM CAST (Coalition for Anti-Slavery and Trafficking) di LA. Pada Desember 2015 lalu, dia diangkat menjadi salah satu penasihat Presiden Barrack Obama untuk isu perdagangan manusia.
Terkait latar belakangnya itu, dalam mimbar konvensi jelang pemilihan presiden negeri Paman Sam itu, Ima diminta berbicara tentang pengalamannya menjadi korban perbudakan manusia di AS dan program penanggulangan perdagangan manusia yang telah dilakukan kandidat capres dari Demokrat, Hillary Clinton.
Di Indonesia, Ima berasal dari keluarga yang sederhana. Kedua orang tua Ima Matul Maisaroh adalah Turiyo (54) dan Alimah (50).
Keduanya mengaku tidak pernah tahu bahwa anaknya menjadi “orang penting” di lingkungan Presiden AS. Demikian seperti diberitakan situs malangvoice.
Turiyo mengatakan, anaknya itu tidak pernah menceritakan lengkap soal pekerjaannya di AS.
“Dia cuma bilang kerjanya ikut di kantor presiden,” jelas Turiyo di rumahnya, Dusun Krajan RT 24, RW 03 Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Masih dikutip dari malangvoice, Alimah mengaku pernah diberitahu oleh Ima bahwa pekerjaannya adalah membantu orang lain, terutama para pekerja asal Indonesia.
Selama 19 tahun merantau, baru tiga kali Ima pulang ke Indonesia. Kepulangannya kali pertama adalah 14 tahun sejak dia meninggalkan tanah air.
Menurut keluarga, Ima adalah anak yang baik dan bertanggung jawab. Ima yang kini memiliki tiga anak ini juga membangunkan rumah untuk kedua orang tuanya serta memberangkatkan mereka berdua umroh.
Alimah bercerita, setelah bercerai dengan suami pertamanya, Ima menikah dengan laki-laki asal Meksiko dan dikaruniai dua anak, Aisyah dan Leonardo.
Kemudian pernikahan mereka pun kandas, dan Ima menikah lagi dengan laki-laki asal Bandung, Dian, dan mendapatkan satu putri, Ivana.
“Anak-anaknya pernah tinggal di sini dua tahun, sejak 2013. Kemudian dibawa kembali ke Amerika dan sekolah di sana,” jelas Alimah.