T E R V I R A L

Hot

Teknologi

Info Bitcoin

Tuesday, November 29, 2016

Beredar Surat Trump Akan Bantai Umat Muslim di Amerika, Seperti Hitler Kepada Para Yahudi di Jerman

 
Trump dianggap bertanggung jawab atas meningkatnya kejahatan atas dasar kebencian terhadap umat Muslim ini meskipun belakangan, ia sudah mengubah nada bicaranya setelah menang pemilu. (Reuters/Rick Wilking)

Jakarta, TCNews -- Sejumlah masjid di California, Amerika Serikat, dilaporkan menerima secarik surat berisi ancaman bahwa presiden terpilih Donald Trump akan memperlakukan para Muslim layaknya Hitler terhadap kaum Yahudi.

"Hari pembalasan sudah tiba. Ada pengawas baru di sini, Presiden Donald Trump. Ia akan membersihkan Amerika dan membuatnya bersinar lagi. Ia akan memulainya dari kalian para Muslim. (Trump) akan melakukan apa yang dilakukan Hitler terhadap Yahudi kepada kalian umat Muslim," demikian kutipan surat tersebut, seperti dikutip The Independent.

Setelah kemunculan surat tersebut, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) langsung mendesak pemerintah untuk menyediakan layanan perlindungan lebih di masjid-masjid yang menjadi sasaran ancaman.

Kelompok hak asasi manusia itu kemudian merinci bahwa masjid yang menjadi sasaran adalah Pusat Islam Long Beach, Pusat Islam Claremont, cabang CAIR di Los Angeles, dan Pusat Islam Evergreen di San Jose.

Surat tersebut ditulis tangan oleh orang yang mengatasnamakan diri "Warga Amerika untuk Jalan yang Lebih Baik" dan ditujukan kepada "Anak-anak Setan."

Direktur Eksekutif CAIR, Hussam Ayloush, awalnya enggan mempublikasikan temuan surat yang ditemukan di salah satu cabang organisasi tersebut karena takut Islamofobia justru semakin merebak.

Namun ketika CAIR mengetahui bahwa surat serupa juga diterima oleh masjid di Northern California, mereka memutuskan untuk mempublikasikan masalah ini agar kepolisian memberikan perhatian khusus.

Sentimen terhadap Muslim di AS kian menjadi setelah Trump melakukan kampanye tahun lalu. Ia kerap melontarkan pernyataan kontroversial yang mendiskreditkan umat Muslim.

Merujuk pada data Badan Investigasi Federal (FBI), jumlah kejahatan berlandaskan sikap anti-Islam di AS pada 2015 pun tercatat mencapai angka paling tinggi kedua setelah pada 2001, saat sentimen terhadap Muslim memuncak pasca tragedi 9/11.

Data FBI menunjukkan bahwa jumlah kejahatan anti-Islam mencapai angka 257 kasus, terpaut tipis dari 2001 yang menembus angka 296 laporan.

Ayloush mengatakan bahwa Trump bertanggung jawab atas meningkatnya kejahatan atas dasar kebencian terhadap umat Muslim ini meskipun belakangan, ia sudah mengubah nada bicaranya setelah menang pemilu. Ia bahkan meminta pendukungnya untuk berhenti menyerang Muslim.

"Ia sudah menormalisasi pernyataan itu. Sementara ia bisa mengaku tidak bertanggung jawab, dan saya menghargai itu, tapi saya mengingatkan sang presiden terpilih bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk bertindak sebagai presiden bagi semua warga Amerika," kata Ayloush.
 
Copyright © 2017 RiauViral | Info Viral Masyarakat Riau
Distributed By Premium Themes. Powered by TCNews