Pekanbaru - Jasriadi, tersangka penebar kebencian berbau SARA, mengklaim memiliki media saracennews, yang berpusat di Pekanbaru, Riau. Namun sejauh ini, aktivitas wartawannya tidak pernah tampak di lapangan.
Saracennews.com memiliki alamat redaksi di Jl Kasah, Pekanbaru. Alamat redaksi itu adalah rumah yang dikontrak Jasriadi. Tidak ada aktivitas apa pun di rumah tersebut.
Keberadaan wartawan atas nama saracennews.com selama ini juga tidak pernah ditemui di lapangan. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Aryanto mengaku tidak pernah tahu akan nama media tersebut.
"Sejak saya menjabat Kasat Reskrim di Polresta Pekanbaru, belum pernah dikonfirmasi, baik via telepon atau ketemu langsung atas nama media Saracen itu," kata Bimo kepada Wartawan, Jumat (25/8/2017).
Menurut Bimo, secara pribadi dirinya sangat mengenal wartawan yang sering melakukan peliputan di jajaran Polresta Pekanbaru. Pihak Polresta Pekanbaru juga membentuk grup WhatsApp (WA) untuk mempermudah penyebaran informasi kepada jurnalis.
"Tidak pernah mendengar nama media itu (Saracen). Kita di Polresta Pekanbaru juga punya grup WA yang isinya wartawan. Kami pastikan tidak ada nama media Saracen itu," kata Bimo.
Hal senada diungkapkan anggota DPRD Riau, Edy Muhamad Yatim. Politikus Demokrat ini menyebut baru mengetahui ada nama media saracennews setelah pemiliknya ditangkap kepolisian.
"Belum pernah sama sekali diwawancara sama wartawan atas nama saracennews itu," Edy Yatim.
Pendiri AJI Riau ini mengetahui nama saracennews setelah kasusnya ditangani pihak kepolisian. "Jangankan diwawancarai wartawannya, nama medianya saja saya baru tahu sekarang ini, setelah heboh," kata Edy Yatim.
Ketua PWI Riau Zulmansyah menyebut sejauh ini pihaknya belum mengetahui ada anggotanya mengatasnamakan saracennews. "Sepengetahuan saya, tidak ada di tempat kita," kata Zulmansyah, yang baru dilantik sebagai Ketua PWI Riau itu.
Begitu juga dari sisi perusahaan media. Kata Zulmasyah, yang juga Ketua Serikat Perusahaan Pers Cabang Riau, pihaknya belum pernah menerima pendaftaran atas nama Saracennews.
"Dari segi perusahaan media, belum pernah mendaftarkan atas nama media itu," tutur Zulmansyah.